Pengalaman Membasmi Jerawat dan Berhenti dari Krim Dokter dengan Aman
Semua perempuan pasti ingin tampil cantik dengan wajah super mulus tanpa noda sedikitpun. Begitupun dengan ku. Bertahun-tahun memiliki masalah kulit membuat ku merasa sedikit frustasi.
Muka berminyak parah, serta jerawat dan komedo yang tampak jelas dimana-mana, awalnya tidak terlalu menjadi beban bagi ku. Namun di pertengahan masa kuliah, aku jadi kurang nyaman dan kurang percaya diri. Aku sudah mencoba banyak skincare drugstore, namun semua gagal tanpa hasil. Akhirnya di pertengahan tahun 2017, aku memutuskan untuk mengunjungi klinik kecantikan di kota ku.
Aku disarankan untuk melakukan facial treatment untuk membersihkan semua jerawat dan komedo yang ada di wajahku. Setelah selesai, aku diberi beberapa produk berupa facial wash, day cream, dan night cream, yang harus aku gunakan setiap harinya. Aku juga diberi krim anti iritasi yang digunakan jika terjadi iritasi pada wajah.
Aku menggunakan krim dari dokter tersebut secara rutin setiap hari. Krim ini berhasil membuat kulit ku terlihat sangat bersih tanpa ada jerawat dan komedo sedikitpun. Setelah krim tersebut habis, aku kembali lagi ke klinik untuk repurchase krim tersebut. Setiap kali melakukan pembelian, aku melakukan konsultasi dengan dokter dan mendapatkan krim baru dengan dosis yang ternyata terus ditambah, dan baru aku sadari setelah memutuskan untuk berhenti.
Setelah 8 bulan pemakaian, aku merasakan kulit wajah ku terlihat aneh. Wajah ku memang semakin bersih dan mulus, namun juga semakin putih dan tipis. Wajah ku terasa perih jika terkena panas, serta berwarna putih pucat yang terlihat sangat tidak sehat. Aku juga merasa krim tersebut membuat kulitku ketergantungan.
Banyak yang mengatakan jika berhenti dari krim dokter akan menyebabkan breakout atau reaksi buruk terhadap kulit. Namun aku tetap membulatkan tekad untuk berhenti sebelum semakin terlambat, dan beralih menggunakan skincare drugstore lagi.
Aku tidak lagi menggunakan krim dokter tersebut selama berhari-hari dan berakhir dengan kondisi kulit ku yang kembali memburuk. Aku menjadi takut dan berfikir bahwa yang dikatakan orang-orang ternyata benar. Hal ini membuatku kembali menggunakan krim dokter tersebut hingga jerawatku kembali bersih.
Jauh dari lubuk hati ku yang paling dalam, aku benar-benar ingin berhenti menggunakan krim dokter. Aku akhirnya melakukan riset dan menyimpulkan bahwa berhenti dari krim dokter tersebut sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan, bukan langsung berhenti dadakan. Aku pun mencoba untuk berhenti secara bertahap. Cara ini aku lakukan dan berhasil tanpa breakout yang parah hingga sekarang.
1. Berhenti Secara Bertahap
Langsung mengurangi pemakaian dalam jumlah besar akan membuat kulit kaget dan menimbulkan reaksi yang buruk, bahkan bisa lebih buruk dari kondisi awal. Untuk menghindari reaksi buruk dan memberi kesempatan kepada kulit untuk bisa beradaptasi, maka disarankan untuk berhenti secara bertahap.
Penggunaan produk aku hentikan satu demi satu, tidak dilakukan secara bersamaan. Ini dilakukan agar kulit bisa beradaptasi secara perlahan terhadap perubahan yang dilakukan. Proses peralihan aku mulai dari produk dengan dosis paling ringan hingga produk berdosis paling berat.
Urutan peralihan yang aku lakukan adalah:
- Minggu 1-6 : Facial wash (dosis paling ringan)
- Minggu 7-12 : Day cream
- Minggu 13-18 : Night cream (dosis paling berat)
- Minggu 1-2 : Mengurangi pemakaian menjadi 5 hari seminggu
- Minggu 3-4: Mengurangi pemakaian menjadi 3 hari seminggu dan menggunakan produk skincare baru yang cocok pada hari lainnya.
- Minggu 5-6 : Berhenti total dan fokus menggunakan skincare baru secara rutin.
2. Memilih Skincare Pengganti yang Sesuai
Dulu, aku membeli skincare secara asal-asalan. Namun sekarang, aku mulai selektif dan benar-benar mencari informasi yang banyak mengenai skincare yang akan aku gunakan. Aku mencoba untuk memahami karakteristik kulit ku lebih jauh dan mencari tahu produk skincare apa yang kira-kira aku butuhkan. Aku mulai membiasakan diri membaca review pengguna produk tersebut, dan mencari tahu pengalaman orang lain yang memiliki permasalahan kulit yang sama dengan ku.
Setelah melewati masa pencarian yang panjang, akhirnya aku menemukan skincare yang cocok untuk menggantikan krim dokter yang aku gunakan.
Untuk facial wash aku menggunakan Cetaphil Gentle Skin Cleanser. Cleanser ini membersihkan kulit dengan lembut, tidak menyebabkan iritasi, cocok untuk semua jenis kulit, dan bebas sabun sehingga tidak membuat kulit terasa kering. Aku mulai menggunakan produk ini pada minggu ke-3 hingga seterusnya.
Cetaphil Gentle Skin Cleanser (https://www.cetaphil.com/)
Untuk menggantikan day and night cream, aku menggunakan Nature Republic Aloe Vera Soothing Gel. Aloe Vera ini memiliki manfaat yang sangat banyak, diantaranya mengatasi jerawat, flek hitam, membantu melembabkan kulit, dan masih banyak lagi. Aku menggunakan produk ini dari minggu ke-9 di pagi hari sebagai pengganti day cream, dan dari minggu ke-15 di malam hari sebagai pengganti night cream.
Nature Republic Aloe Vera Soothing Gel (https://www.amazon.com/)
Senang rasanya bisa lepas dari krim dokter tanpa menimbulkan reaksi buruk seperti yang dikhawatirkan banyak orang. Tidak ada satupun reaksi buruk yang terjadi di kulit ku sejak masa peralihan hingga sekarang. Alhamdulillah.
Maap ga bisa bagi-bagi foto before-after ya :)
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Waw, mntap sis, semoga ini bermanfaat bagi wanita2 Indonesia yg ingin mmbasmi jerawat tapi ga tau gimana..
ReplyDeleteLnjutkan...
Duh.. Terimakasih.. Semoga bermanfaat ya
DeleteWahh, sangat bermanfaat sekali sis😍
ReplyDeleteterimakasih sis.. :)
Delete